Yaa Allah.. Yaa Rabb! Allahummaghfirlii.. wa li wa
lidayya..warhamhuma kamaa robbayaani soghiro.. Aamiinn.. .
Sesungguhnya: “dosa-dosa besar itu adalah menyekutukan Allah, dan
DURHAKA kepada orang tua, dan membunuh manusia dan juga sumpah
palsu”. (H.R. Bukhari).
Sosok Ayahanda dan Ibunda adalah dua orang yang sangat
berjasa kepada kita. Melalui beliaulah kita terlahir di dunia
ini.
Keduanya menjadi sebab seorang anak bisa mencapai
Surga.
Terutama sang IBUNDA.. Al JANNATU Tahta min Tahti Umahati
Do’a mereka ampuh. Kutukannya juga manjur.
Namun betapa banyak sekarang ini kita jumpai anak-anak
yg MENDURHAKAI
kepada orang tuanya. Panti jompo menjamur dimana-mana,
ini menunjukkan tidak mengertinya si anak akan ‘HARGA’
kedua
orang tua. yg tak Ternilai! Mereka TEGA titipkan HARTA atau
PUSAKA yang tak ternilai harganya itu Terlunta Lunta Merana
kedua orang tuanya ditaruh disana dalam keadaan
sengsara
dan kesepian melewati masa-masa tuanya, sementara
mereka
bersenang-senang dirumah mewah tak mau diGanggu
"ORTU"
dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radliyallahu ‘anhuma
bahwa
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
bersabda:
"Ridla Allah terletak pada ridla orang tua. Dan
kemarahan Allah
pun terletak pada kemarahan kedua Orang tua.”
(HR. Tirmidzi).
Ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Agung
memberikan
Pelajaran kepada kita Betapa besarnya kedudukan orang
Tua.
TERUTAMA sang IBUNDA, maka dari itu, Kitapun wajib
mematuhi
keduanya! n Menghormatinya Sampai kapanpun!! mau tak
mau
kita harus Menerima Kenyataan meskipun Status dan JABATAN
serta Pangkat, STRATA social apapun merasa tidak LEVEL Tapi
bukan Berarti Orang Tua itu GILA HORMAT tapi ini Perintah
Allah!
Menghormati Orang lain koq Bisa? Cengengesan beramah tamah
bersikap lemah Lembut? Lembah manah? Cium
Tangan?
Berbaik baik
penuh empathy n Simpathy? Jaga gengsiJagain perasaan Orang lain bisa? Tapi Terhadap Orang Tua
sendiri kenapa tak bisa? malah Menghinadinakan? Membenci n Memusuhi?
Cobalah TELISIK dan INTROSPEKSI diri sendiri secara
seksama!!! Kenapa REZEKImu seret? kenapa CINTAmu selalu Bertepuk sebelah tangan? KANDAS Bahkan Masa depanmu HANCUR? Pendidikan TANGGUNG cumak setengah
setengah! ILMU kosongan! Abangan GOBLOG dipiara! mudah jatuh
Gampangan TERTIPU, dan Terpedaya dan Tergiur Rayuan
SETAN,
Ada Apa denganmu? sedikit sedikit ditimpa Masalah dan
Masalah? KERUGIAN dan Acapkali Ke-MALANG-an dikhianati disakiti Kecewa? bentar
bentar masuk RumahSAKIT, banyak Bencana, MalaPetaka, Musibah? Pernahkan kau membuat
orang Tua Marah, kesal, membuat orang Tua kecewa, berbuat angkuh SINIS,
SOMBONG, SOK KEMINTER mengucapkan kata kata KASAR tak senonoh dengan amat tidak
sopan, menatap orang Tua dengan pandangan mata Merendahkan dan meremehkan
ataupun dengan kETUS dan Tajam, PENUH KEBENCIAN, mencacimaki ortu, tidak
sekedar melontarkan kata "Uff" melainkan bersikap KASAR .
mengUltimatum keras dengan mengabaikan Peranan orang
tua,
Seringkali Menyepelekan Membangkang, Melawan, Membantah?
pergi keluar rumah tanpa ijin, bahkan membuat ortu menangis sedih karena ulah
diri terlalu.menyakitkan dan Mengkhianatinya? kau Membuatnya Merana!
Perbuatan2 itu dalam Al-qur’an dan Hadist termasuk dalam Dosa
DOSA besar. Allah swt membenci makhluk yang durhaka terhadap orang tuanya,
sampai2 Allah memberikan siksa dan sangsi KERAS ancaman hukuman yang pedih
bukan hanya diakhirat kelak, tapi betul betul TERKUTUK dan HUKUMANNYA itu
niscaya disegerakan oleh Allah, Nikmat siksanya didunia bahkan diAkherat
berlipatganda Kenapa Demikian? Meskipun Tanpa diminta, Orang tua kita
adalah makhluk mulia yang wajib dihormati dalam tata krama islam maka terhadap
orang tua, ada Rambu-Rambu agar kita slalu TERSADAR berhati-hati sepanjang hari
dan terhindar dari dosa BESAR yang menakutkan (dosa terhadap ortu). sebab
selalu ada hal hal kecil, sederhana, dan dianggap ENTENG, disepelekan
dianggapnya cuma Perkara remeh tetapi bisa melukai hati dan Perasaan Orang Tua
membuat orang tua tidak ridha kepada kita. Dosa Dosa terhadap orang tua harus
diwaspadai, sebab dosanya Sangat Sangat besar apabila kita telah Terlanjur
melakukannya. Jangan HERAN Kuwalat CILOKO guedi banget! Keno Afate dw! Bahaya-bahaya
DURHAKA,
Terhadap Orang Tua itu, Pastinya Ancamannya adalah NERAKA.
Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash berkata : Datang seseorang
kepada
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kemudian dia pun meminta
ijin
kepada beliau untuk berjihad. Maka beliau bersabda :
“Apakah
kedua orang tuamu masih ada?” Orang itu berkata : “Ya!”
Beliau
bersabda: “Maka kepada keduanya itu, berjihadlah
engkau.”
(HR. Bukhari, dan Muslim)
Masih dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash ia berkata : Ada
Seorang
lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
kemudian
berkata : “Aku datang untuk berbai'at kepadamu untuk Hijrah
dan
ku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis” maka
Mendengar hal itu, Nabi bersabda: “Kembalilah engkau kepada keduanya. Maka
Segera buatlah keduanya Tertawa sebagaimana sebelumnya engkau membuatnya
menangis”
(HR. Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, ia berkata : Seorang
lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, kemudian berkata
: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku sikapi dengan
baik?” Beliau bersabda : “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi : “Kemudian siapa?”
Beliau menjawab : “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi : “Kemudian siapa?” Beliau
menjawab : “Ibumu.” Lalu orang itu bertanya lagi : “Kemudian siapa?” Beliau
berkata : “Ayahmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Seorang anak tidak bisa membalas
kebaikan orang tuanya kecuali jika dia mendapati orang tuanya sebagai budak, ia
beli dan membebaskannya.”
(HR. Muslim).
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radliyallahu ‘anhu, ia berkata :
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Amalan
apakah yang paling disukai Allah?” Beliau menjawab : “Shalat tepat pada
waktunya.” Aku katakan : “Kemudian apa?” Beliau menjawab “Birrul Walidain
(berbuat baik pada orang tua)” Aku katakan : “Lalu apa?” Beliau menjawab “Jihad
di jalan Allah”
(HR. Bukhari dan Muslim).
‘Abdullah bin Mas’ud radliyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Semoga terhina, semoga terhina,
semoga terhina, orang yang mendapati kedua orang tuanya telah tua salah satunya
atau keduanya tapi dia tidak bisa masuk Surga (karena keduanya).”
(HR. Muslim).
Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Sungguh mendoakan CELAKA orang yang seperti itu agar TERHINA, maka
bagaimana lagi kalau Nabi sudah berdoa? dan Hadits-Hadits
Yang Melarang Berbuat Durhaka Kepada Kedua Orang Tua antara lain:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radliyallahu ‘anhu, ia
berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Tiga
orang
yang tidak akan dilihat Allah di hari kiamat adalah orang
yang
DURHAKA kepada kedua orang tuanya, Wanita yang menyerupai
laki-laki, dan dayyuts alias BANCI
(pria yang membiarkan
istrinya Lahir Bathin bermaksiat).
Dan tiga jenis orang yang tidak
Bakalan
masuk Surga adalah orang yang DURHAKA kepada orang
tuanya,
peminum (pecandu) khamr, dan pengungkit-ungkit pemberian”
Dari Mughirah bin Syu’bah radliyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah
mengharamkan atas kalian DURHAKA kepada para IBU, mengubur anak wanita
hidup-hidup, tidak mau menunaikan yang wajib, dan mengambil Apa yang bukan
haknya dari barang milik orang lain.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Bakrah menceritakan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Maukah kalian aku beritahukan
tentang dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya
sampai tiga kali). Maka kami berkata : “Tentu, wahai
Rasulullah!”
Beliau bersabda : “Menyekutukan Allah dan DURHAKA
kepada
kedua orang tua.” Ketika itu beliau bersandar kemudian
duduk
sambil berkata : “Ketahuilah begitu juga dengan ucapan dusta
dan saksi dusta.” Beliau terus mengulang-ulangnya hingga
kami
berkata : “Semoga beliau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Muadz bin Jabbal radliyallahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memberiku sepuluh wasiat,
beliau
bersabda : “Janganlah engkau mempersekutukan Allah
dengan
sesuatu apapun walau engkau dibunuh dan dibakar
hidup-hidup,
jangan sekali-kali engkau DURHAKA kepada kedua orang
tuamu
walau keduanya menyuruhmu keluar dari keluargamu dan bahkan
hartamu” (HR. Ahmad).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Beribadahlah kalian
kepada Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada kedua orang tua”
(An Nisa’ : 36)
“Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wasiat untuk
berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena Allah menjadikan mereka berdua
sebagai sebab keluarnya engkau dari ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’. Dan banyak
sekali Allah menggandengkan perintah beribadah kepada-Nya dengan berbuat baik
kepada kedua orang tua” Katakanlah : “Marilah kubacakan apa yang diharamkan
atas kalian oleh Rabb kalian, yaitu jangan mempersekutukan sesuatu dengan Dia
dan berbuat baiklah terhadap kedua orang tua.”
(Al An’am : 151)
Dan Rabbmu memerintahkan supaya kalian jangan beribadah
kecuali
kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan
sebaik baiknya!! Jika salah seorang di antara keduanya Sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan jangan kamu membentak keduanya dan ucapkanlah kepada
keduanya ucapan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kasih sayang dan ucapkan “Wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua sebagaimana
mereka berdua telah mendidik dan mengasihiku waktu kecil.”
(Al Isra’ : 23-24)
Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya : “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan-Nya itu adalah kedhaliman yang besar.” Dan
Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua,
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu
maka jangan kamu mengikutinya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku-lah
kalian kembali maka Ku-beritahukan kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan.
(Luqman : 13-15).
Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada
kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila dia dewasa dan umurnya telah sampai empat puluh tahun,
ia berdoa : “Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat-Mu yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat
berbuat amal shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan
memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku termasuk orang yang
berserah diri.” Mereka inilah orang-orang yang Kami Terima dari mereka amalan
yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka
bersama penghuni-penghuni Surga Yakni sebagai janji yang benar yang mana telah
dijanjikan kepada mereka.
(Al Ahqaf : 15-16).
Azab dan Dosa Dosa DURHAKA terhadap orang tua. Ternyata
ada
banyak DALIL DALIL Ancaman-nya YAITU diantaranya adalah SBB:
1. Haram masuk surga.
“Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga,
yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan juga seorang
dayyuts/BANCI (merelakan kejahatan berlaku di dalam keluargannya, merelakan
istri dan anak perempuannya serong)” . [H.R. Nasa’i dan Ahmad].
2. Dimurkai Allah SWT.
“keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka
Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).
3. Allah tidak menerima Amal Ibadah dan shalatnya.
“Allah tidak akan menerima Ibadahnya shalatnya orang orang yg
dibenci kedua orang tuanya yang tidak menganiaya kepadannya”.
(H.R. Abu
al-Hasan bin Makruf)
Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima (amal
kebajikannya) dari yang sunnah maupun yang fardhu, yaitu Anak yang DURHAKA
kepada orang tua, orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikanya dan orang yang
mendustakan takdir”.
(H.R. Thabrani).
4. Dipecat sebagai Ummat pengikut NABI, SAW.
“bukan termasuk dari golongan kami orang orang yang diperluas
rezekinnya oleh Allah lalu ia kikir dalam menafkahi keluargannya”.
(H.R.
ad-Dailamy).
5. Mendapat “gelar” KAFIR
“jangan membenci kedua orang tuamu.
Barang siapa Orang yang
mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.
(H.R. Muslim).
6. Balasan azab dengan segera didunia.
Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi
Saw, beliau bersauba, “setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah SWT
sekehendak-Nya sampai hari kiamat, TERkecuali dosa BESAR yang mendurhakai kedua
orang tua. sesungguhnya Allah SWT akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya
didalam hidupnya sebelum mati”.
7. Tidak Diampuni Dosannya.
Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda,
“dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah
sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada
orang yang berbakti kepada orang tua, BAHWA perbuatlah sekehendakmu,
sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).
8. membatalkan Seluruh Amal.
“ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal,
yaitu
(a) syirik kepada Allah,
(b) durhaka kepada orang tua,
(c) seorang alim
yg dipermainkan oleh
orang dungu & jahil”.
(H.R. Thabrani).
9. Haram mencium aroma surga.
Bau surga yang radiusnya sejauh 1000 tahun perjalanan Cahaya
itu tak bisa dirasakan oleh orang DURHAKA. Benar2 dahsyat NIAN.
“sesungguhnya Aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan
seribu tahun, dan demi Allah tidak akan mendapatinya barang siapa yang
DURHAKA”. (H.R.Thabrani).
10. Terputus rezekinnya.
“apabila seseorang tidak meninggalkan doa bagi kedua orang
tuanya, maka akan terputus rezekinya”.
(H.R. ad-Dailamy).
Apalagi MengHardiknya? Menyakitinya? dan
Mengkhianatinya?
Seseorang yang Tidak mendoakan KEBAIKAN kedua orang tuanya
termasuk kategori orang yang DURHAKA terhadap orang tuanya. Oleh karena itu,
orang tua wajib mendapatkan doa dari anaknya.
11. Orang yg mendapat Kerugian besar.
“sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina, sungguh
kecewa dan hina orang yang mendapati ORTU atau salah satunya sampai tua, lantas
ia tidak dapat masuk surga”.
(H.R. Muslim).
SIAPAKAH Orang Orang yang sungguh kecewa dan hina tersebut?
Beliau menjawab: “ orang yang mendapati kedua orang tuanya di
masa tua, salah satunya atau keduanya lalu ia tidak masuk surga.”
(HR.
Muslim:6462)
12. Dibenci Allah.
“Barang siapa ridha kepada kedua orang tuannya, berarti ia
ridha kepada Allah. Dan barang siapa membenci kedua orang tua, sungguh dia
membenci Allah”.
(H.R. Ibnu an-Najjar).
Itulah kenapa islam melarang dan melaknat anak yang durhaka
kepada orang tuannya, dosa dan siksaanNya sangat pedih, dosa yang menyebabkan
seseorang terjungkal kedasar neraka. semoga kita dapat mejaga perilaku dari
hal-hal yang dapat menjadikan dirinya anak Durhaka dan mendapat LAKNAT Allah.
Naudzubillah..
“Dan rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah
selain Dia, hendaklah kamu berbuat baik
kepada ibu-bapakmu dengan
sebaik-baiknya”.
(Q.S. al-Isra’ [17]: 23).
“Janganlah kamu melihat kecilnya kesalahan, tetapi lihatlah
bahwa kepada Maha besarNya Allah (Dzat) yang kamu Menentangnya”.
Yaa Allah.. Yaa Rabb! Allahummaghfirlii.. wa li wa lidayya..
warhamhuma kamaa robbayaani soghiro.. Aamiinn.
Ketika menuju Hudaibiyah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wa
Sallam melewati daerah bernama Abwa’ yang di tempat itu maka
ibunya dikuburkan. Saat itu beliau ditemani oleh para
shahabat
dan pasukan yang berjumlah seribu penunggang kuda berbaju
besi. Maka beliau menyempatkan ziarah ke kubur ibunya dan menangis sehingga
para shahabat di sekitar beliau pun ikut menangis.
Beliau bersabda : “Aku
meminta ijin kepada Rabbku agar aku diperbolehkan memohonkan ampun untuk ibuku.
Dan aku meminta izin untuk menziarahinya dan diijinkan.
Maka
ziarahilah kubur karena itu akan mengingatkan kalian kepada
akhirat” (HR.Muslim).
Subhanallah, rasa kasih dan sayang Nabi kita Shallallahu
‘Alaihi
Wa Sallam muncul ketika melewati tempat dikuburnya sang ibu
yang wafat pada saat usia beliau masih kanak-kanak, empat tahun. Oleh karena
itu beliau menangis sejadi jadinya. Dan tangis beliau pun membuat seribu
pasukan ikut menangis. konon Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, bapaknya para Nabi
begitu lemah lembut menasehati dan juga mendakwahi Ayahnya kepada hidayah walau
Ayahnya telah menyakitinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan ucapan Nabi
Ibrahim Alaihis Salam kepada ayahnya : “Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang
Kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah
aku. Niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.”
(Maryam : 43) .
“Wahai ayahku, sesungguhnya aku amat
khawatir engkau akan ditimpa adzab dari Tuhan Yang Maha
Pemurah, maka engkau akan menjadi kawan bagi para syaithan”
(Maryam : 45).
Kata ‘ya abati’ adalah kata yang paling tinggi dalam
penghormatan
kepada ayah. Dan dengan kata ini, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam
pun
berbicara dengan ayahnya. Mengapa Engkau Menyembunyikan
Kebaikan? Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah sikap yang mulia. niscaya
Keutamaan keduanya telah lewat keterangannya. Ingatlah.. ketika engkau lemah
dan tak berdaya. maka siapakah yang merawatmu sepenuh CINTA kasih dan Sayangnya
dengan Tanpa pamrih suatu Apa?
Ucapkan DOA, Wahai Rabbku! Rahmatilah keduanya Sayangi
sebagaimana keduanya telah menyayangiku merahmatiku semenjak dulu diwaktu
kecil.
Allahumma Aamiinn Yaa Allah
Yaa Allah.. Yaa Rabb! Allahummaghfirlii.. wa li wa lidayya..
warhamhuma kamaa robbayaani soghiro.. Aamiinn.
Sesungguhnyalah maka Ibumu telah mengandungmu di perutnya
selama sembilan bulan dalam penderitaan yang berganda. Ia mengandungmu dalam
keadaan susah dan melahirkanmu dalam keadaan payah. Umurmu yang bertambah pun
semakin menambah berat baginya. Ketika melahirkanmu seakan-akan kematian pun Sudah ada di depan matanya. Tapi ketika dia
melihatmu di sisinya, sirnalah dengan cepat semua rasa sakit dan susahnya. Ia
gantungkan segala ASA padamu semua harapannya. Ia pun melihat padamu ada cahaya
hidup dan Kebaikan bahkan disegala keindahannya. disegala Damba Kemudian ibumu sibuk melayanimu siang malam. Ia korbankan
seluruh Apapun Miliknya, kesehatannya untukmu. Kecantikannya, kesenggangan
istirahatnya, malam malamnya, dan Air susunya menjadi makananmu. Pelukannya
menjadi rumahmu. Tangan, punggung, dan dadanya menjadi tempat tungganganmu. Ia
menjaga dan mengawasimu. Ia rela lapar asal engkau kenyang. Rela begadang asal
engkau tidur. Ia sangat cinta dan sayang padamu. Jika ia hilang darimu, engkau
memanggilnya. Jika kau tertimpa sesuatu yang menyusahkan, kau minta tolong
padanya.
Dalam anggapanmu, setiap kebaikan ada padanya. Engkau bahkan
anggap bahaya tidak akan menimpamu jika engkau dalam pelukannya atau kalau ia
memperhatikanmu. merasa Aman Nyamanlah serta damai menyelimutimu,
Adapun
Ayahmu, karena kamu, ia menjadi penakut dan kikir.
Ia bahkan berusaha untukmu.
Agar engkau tidak tersakiti, ia berpindah-pindah bepergian jauh. Ia tempuh
daerah datar dan tinggi sambil menghadapi segala macam Ragam bahaya. Hanya
untuk mencari sesuap nasi dan kehidupan untuk diberikan padamu. Ia merawat dan
mendidikmu. Jika engkau datang padanya, engkau merasa senang dan ia pun senang.
Jika ia keluar, maka engkau merasa bergantung kepadanya. Jika ia pulang, engkau
pun peluk tubuhnya dan menggamit pinggangnya dengan erat.
Kau takut-takuti
orang dengan ayahmu. kau ancam mereka dengan perbuataan ayahandamu
tercinta … .
Itulah mereka berdua dan itu masa bayi dan kecilmu, maka
mengapa engkau enggan berbuat baik? Mengapa engkau jadi kaku dan kasar?
Seakan-akan hanya engkau yang diberi ni'mat Peluang serta rezeki atas hasil
Usaha dan Jerih payahmu sendiri tanpa Embel embel siapa siapa. bahkan bagi
mereka mereka yang Single parent? tidakkah terbayangkan olehmu Betapa Repotnya
Beliau? harus menjadi dua Orang Sekaligus dan seorang diri
memikul beban dan Harus bertanggung Jawab menghidupimu Tanpa
BANTUAN siapa siapa? Sungguh hanya ALLAH swt saksi atas setiap Tetes Tangis
Beliau dan Allah Saksi di Setiap butiran butiran Airmata bak pecahan Permata
Sesungguhnya perangai yang jahat dan kecelakaan serta
kerugian kalau orang tua dikejutkan dengan perbuatan anak yang enggan berbuat
baik kepada mereka. Keduanya telah berbuat baik, tapi orang yang celaka ini
pura-pura lupa kelemahan dan masa kecilnya. ia merasa sombong merasa LEBIH dan
ia berlebih Lebihan berbangga berpamer ria dengan keadaan dan bahkan
keahliannya. ia tertipu dengan ilmu dan wawasannya.
Menyombongkan wibawa dan kedudukannya. ia menyakiti ibunya
dengan
kata-kata KASAR yang pedas dan Menggerutu. Menyikapi keduanya dengan
sangat Keras dan jelek Sekali dan dengan ucapan yang keji. ia bentak dan ia
Hardik Ibunda Kandungnya sendiri ia Mencela keduanya.
Bahkan selalu Ngedumel
Nggersulo kadang-kadang ada juga yang tega menampar dan menendang
keduanya. dan bukan hanya sekedar Kata kata Belaka! tapi Bukti Nyata! bahwa
Keduanya Senantiasa berharap sang anak HIDUP, tapi sang anak berharap keduanya
Justru cepat MATI. Seakan-akan keduanya itu senantiasa berharap jadi pasangan
yang mandul saja dulunya.
Rasa Hormat pun Menangisi Keduanya Hai orang celaka! Bukankah kalau telah TUA keduanya butuh
kepadamu??? Tapi kau sia-siakan mereka? Kau bilang dasar Orang TUA tak tahu
diri? SINTING kau lebih mendahulukan yang lain dari keduanya terutama dalam
berbuat baik kau bisa melakukannya pada siapapun bahkan pada musuhmu sekalipun!
namun mengapakah kau lupakan keduanya. kau Acuh tak Acuh? kau tak mau Perdulikan lagi? Apakah kau tidak tahu bahwa
orang orang yang mana berbuat baik kepada kedua orang tua TERUTAMA IBU
Kandungnya maka nantinya akan ditaati oleh anaknya? Dan Jaminannya adalah
SURGA, begitupun sebaliknya dan kalau dia DURHAKA kepada kedua orang tuanya,
kelak nantinya anaknya juga akan DURHAKA kepadanya. akhirnya cuma Lingkaran
SETAN terus dan Terus menerus berputar tiada Henti! dan Jaminannya serta
Ancamannya : adalah NERAKA menganga!
bukankah kau sendiripun nantinya akan butuh kepada kebaikan
anak-anakmu. mereka akan memperlakukanmu seperti perlakuanmu kepada kedua orang
tuamu. Sebagaimana engkau itu bersikap, maka demikian juga engkau disikapi. Dan balasan itu
karena oleh amalanmu sendiri. maka itulah yang sering disebut sebut sebagai
hukum KARMA, timbal baliknya! meskipun kau itu MANDUL dan tak pernah punya
Anak, tapi keponakan pun atau siapapun akan enggan menghormatimu nantinya
mereka Kurang Ajar akan Mendurhakaimu pula! tinggal Lihat saja Dikisahkan, suatu hari ada seorang ayah yang sudah tua Renta
diajaknya ia pergi ke sebuah lembah oleh anaknya. Ketika sampai di lembah sunyi
itu, sang anak berkata “Wahai ayah, aku akan menyembelihmu di sini.”
(Astaghfirullah, seorang anak TEGA bermaksud menyembelih ayahnya!!)
Maka sang ayah
pun berkata : “Wahai anakku, sebelum engkau menyembelihku, kuberitahukan kepadamu
bahwa dulu aku pun pernah menyembelih ayahku di sini!”
(Dinukil dari kaset Hakadza ‘Allamatnil Hayah).
Memanglah.. maka “Bagaimana engkau bersikap, demikianlah maka
engkau pun akan disikapi.” Beberapa Contoh Lain, Ibnul Munkadir berkata
bahwasanya: “Saudaraku ‘Umar menghabiskan malamnya dengan shalat, tapi aku pun
juga menghabiskan malamku dengan mengurut kaki ibuku.
Dan malamku pun berlalu
dengan malam malam seperti sebelumnya terus seperti itu dan Sungguhlah HAL
itupun lebih aku sukai dari malam saudaraku itu.”Ibnul Hasan At Tamimi ingin membunuh seekor kalajengking akan
tetapi ternyata hewan itu masuk ke lubang. Maka Ibnul Hasan pun memasukkan Ibu
jarinya ke lubang itu untuk membunuhnya, akhirnya dia disengat. Maka ada
seseorang yang bertanya tanya kepadanya. dan ia menjawab : “Sesungguhnya Aku
takut kalau hewan itu keluar dan menyengat ibuku.”
Ibnu ‘Aun Al Muzani pernah dipanggil ibunya maka suaranya pun
tanpa Sengaja mengalahkan suara ibunya (lebih tinggi). Karena perbuatannya
tersebut, dia membebaskan dua budak sekaligus. demi untuk menebus kesalahannya
Qurrah bin Khal maka berkata : “Kami ketika itu kagum kepada sifat sifat
wara’-nya dari Muhammad bin Sirrin, maka karena perbuatan Ibnu ‘Aun itu telah
membuat kami kami pun lupa kepadanya.”
‘Abdullah bin Ja’far bin Khaqun Al Marwadzi berkata : “Aku
hendak
keluar (setelah mengumpulkan hadits Bashrah) namun ibuku
melarangku. Maka aku langsung taat padanya sehingga aku diberkahi karenanya.”
Kata Ja’far Al Khalidi, Abbar adalah seorang ulama hadits
terkemuka di Baghdad dan dia seorang yang zuhud. Suatu saat dia meminta ijin
kepada ibunya untuk rihlah (safar menuntut ilmu) ke Qutaibah. Tapi Sayangnya
sang ibu maka tidak engijinkannya. Kemudian ibunya wafat. Maka mereka
mengunjunginya karena itu. Ia berkata : “Ini buah ilmu, yaitu aku memilih ridla
ibuku.”
“Sampai kepada kami cerita tentang ‘Umar bin Dzarr. Ketika
anaknya wafat, ada yang bertanya kepadanya : “Bagaimanakah bakti anak itu
padamu?” maka ia menjawab : “Kalau di siang hari, dia selalu jalan di
belakangku. Dan kalau malam hari dia selalu jalan di depanku. ia bahkan tidak
pernah tidur di tempat yang lebih tinggi dariku.”
Abu Hurairah, jika keluar dari rumahnya selalu berhenti di
depan
pintu ibunya sambil berkata : “Assalamu ‘alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh, wahai ibuku!” Dan ibunya menjawab : “Wa
alaikumus salam warahmatullahi wa barakatuh, wahai anakku!” Abu Hurairah lalu
berkata : “Semoga Allah menyayangimu sebagaimana engkau telah mendidikku di
waktu kecil.” Maka Kemudian sang ibundanya pun berkata : “Semoga Allah juga
menyayangimu sebagaimana engkau itupun telah senantiasa berbuat BAIK kepadaku
ini di masa tuaku.”
Anas bin An Nadhr pun berkata : “Ibunya Ibnu Mas’ud meminta
air
kepadanya di sebagian malam, maka ketika dia datang membawa
air dia dapati ibunya justru telah terlelap tertidur. Maka dia pun
tetap memegangi Kendi wadah air di arah kepalanya sampai
pagi.”
sayyidina Al Hasan bin Sayyidina ‘Ali KW tak mau makan
bersama
Sang ibundanya. Dan Beliau adalah orang yang paling baik
kepada
sang ibunda tercintanya. Ketika ada yang menanyakan
kepadanya
tentang hal itu, maka Beliaupun menjawab : “Aku ini
khawatir
kalau aku makan dengan ibuku karena aku ini tak tahu kalaulah
ternyata sampai aku seenaknya memakan makanan yang
disukainya.”
Antara Orang Tua Dan Istri, Seringkali kita dengar seorang
pria
tertipu Sehingga dia menganggap istrinya sebagai tempat
akhir
bagi pemuliaan, maka sementara itu dia meremehkan Arti
penting
Sang ibunda Kandungnya sendiri dan dia juga bahkan
memandang
SOSOK ibunya dengan pandangan permusuhan. penuh kebencian dan
teramat meremehkannya maka itulah SUMBER dari Segala SUMBER SUMBER MALAPETAKA
dan KECELAKAAN, Karena ikatan anak dengan kedua orang tua sendiri adalah ikatan
darah, nyawa, cinta, dan keturunan. bahkan darah yang mengalir padanya adalah
darahnya Sedangkan ikatan dengan istrinya hanya ikatan cinta, kasih, dan
sayangnya, Syahwat belaka! maka janganlah dia itu lebih mementingkan istrinya dan
mengabaikan kepada orang tuanya.
Dan bahkan ia wajib tuk berusaha sekuat tenaga
selalu
menimbulkan sikap saling mengerti. Dan hendaknya sang
istri
pun mengalah karena Hak kedua orang tua lebih besar dan
agung
dan agar sang suami itu tidak terpaksa menceraikannya.
malah Ada seseorang datang kepada Abu Darda’ radliyallahu
‘anhu
sambil berkata : “Ayahku terus bersamaku hingga dia akhirnya
menikahkanku. Dan sekarang dia menyuruhku untuk
menceraikan
istriku.” lantas Abu Darda’ berkata : Aku tidak menyuruhmu
untuk durhaka kepada kedua orang tuamu dan tidak
menyuruhmu
untuk menceraikan istrimu. Kalau kamu mau aku akan
beritakan
kepadamu apa apa yang aku dengar dari Rasulullah
Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam. Beliaupun pernah bersabda : “Ayah
adalah
tonggak dari pintu-pintu Surga. Maka jagalah pintu itu maka
jika kau inginkan atau engkau kan tinggalkan.”
(HR. Tirmidzi).
Janganlah seorang lelaki menganggap Apapun ucapan
istrinya
dan khabar-khabar darinya dengan pasti hingga dia
menetapkan
hukum atasnya. Khususnya kalau ucapan itu mengandung sesuatu
pencelaan kepada seseorang, apakah dalam keluarga atau pun
di
luar anggota keluarganya. akan Tetapi hendaklah dia
meneliti
benar atau salah sebelum dia mempercayainya. Dan dia
bisa
lihat dalam Al Qur’an bahwa kesaksian dua wanita
sebanding
dengan satu pria, maka sebagai suatu peringatan dan
nasehat.
Kebanyakan seorang Pria menempatkan dirinya sendiri
pada
suatu Posisi yang Salah, Suami takut isteri? Aneh deh yaa?
sudah tak mengindahkan kaidah Arrijalu Qowamuna ala
Nisa?
atau udah kebalik Yaa? itulah kesalah kaprahan dan
akhirnya
menimbulkan keretakan keretakan yang akhirnya MELEDAK LEDAK
dan mengakibatkan Perpecahan, karenanya rezeki makin Seret
Sumber Mata Airnya kian Menyusut karena sudah lama MACET
dan dibiarkannya begitu saja hingga Terbengkalai & LALAI
Jika Kedua Orang Tua Telah Tiada?
Bila kedua orang tua itu sudah terlanjur Berkalang tanah dan telah tiada maka
kita selayaknya mencoba tuk berbuat baik kepada siapapun dari
teman-temannya, sebagaimana sabda Rasulullah
Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam : “Siapa yang ingin menyambung Jalinan
Pertemanan dan hubungannya dengan ayahnya di Alam
kubur,
hendaklah ia pun menyambung hubungan dengan BAIK
terhadap
Siapapun dari teman-temannya Sang ayahnya sepeninggalnya.”
Ibnu Dinar pun menceritakan bahwasanya ‘Abdullah bin
‘Umar
radliyallahu ‘anhuma bila keluar ke Makkah ia
menunggangi
keledai dan memakai sorban di kepalanya.
Pada suatu
hari ketika dia berada di atas keledainya, ia melewati
seorang
Arab Badui, maka orang itu maka Langsung berkata kepadanya
:
“Bukankah engkau fulan anak fulan?” Abdullah bin ‘Umar pun
menjawab : “Benar.” Lalu Ibnu ‘Umar turun dan
memberikan
keledai dan sorbannya kepada orang itu dan seraya berkata
:
“Naikilah keledai ini dan ikatlah kepalamu dengan
sorban
ini.” Mengetahui kejadian itu, sebagian besar teman-teman
dari Ibnu ‘Umar berkata kepadanya : “Semoga Allah Ta'ala
mengampunimu, engkau berikan keledaimu dan sorban yang ada
dikepalamu kepada orang itu sedangkn engkau mmbutuhkannya?”
Maka ia pun menjawab : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik dari
kebaikan adalah seseorang menyambung hubungan dengan
orang
yang dicintai Ayahnya setelah dia (ayah) wafat.” Dan
ayahnya
orang Badui ini teman ‘Umar radliyallahu ‘anhu
(HR. Muslim).
Aisyah radliyallahu ‘anha berkata “Aku tidak pernah
cemburu
kepada para istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
seperti
cemburuku kepada Sayyidah Khadijah.ra, walau tidak
pernah
sekalipun aku ini melihatnya. akan Tetapi Nabi seringkali
menyebut-nyebutnya. TerKadang beliau menyembelih
kambing
kemudian mengambil beberapa potong dan beliau pun kirim
kirimkan kepada para teman-teman Sayyidah Khadijah.ra
Pernah aku berkata kepada Nabi “Seakan-akan tidak ada
di dunia ini Wanita lain Terkecuali Sayyidah Khadijah!”
Maka beliau bersabda : “ia demikian dan demikian dan
aku
pun telah mendapat anak darinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Beberapa Nasihat Berharga dan Penting Tentang Birru
Walidain
Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua diantaranya itu
adalah ;
1. Berbicaralah kepada kedua orang tuamu itu dengan adab.
dan TataKrama Dan janganlah engkau membentak keduanya.
ucapkanlah
perkataan yang mulia. Niscaya engkau terhindar dari Penyakit KEGILAAN yang TAK WARAS !.
2. Taatilah kedua orang tuamu selain dalam perkara
maksiat,
karena memang tidak ada ketaatan kepada makhluk di
dalam
rangka tuk mewajibkan Berbuat DOSA maksiat kepada Allah.
3. Berlaku Lembutlah kepada keduanya dan janganlah
engkau
bermuka MASAM dan jangan melihat dengan MARAH.
seandainya kau tahu apa persediaan Allah niscaya muka MASAM Penyebab
Cupet rezekinya seret, dangkal AKALnya, sungguh menyedihkan.
4. Jagalah nama baik, kehormatan, dan harta kedua orang
tuamu.
jangan Pernah kau sekali sekali Merugikannya dan
mengambilnya
itu dengan tanpa Seijinnya. Apalagi dengan Sengaja semena
mena
menyingkirkan dan Membuangnya begitu saja? maka Kuwalat kau
5. Lakukanlah apa yang menyenangkan keduanya walau
tanpa
perintah keduanya, seperti membantu pekerjaan, Apalagi
belanja
segala macam keperluannya, dan bersungguh-sungguh dalam
belajar. menjaga SIKAP yang BERADAB dan senantiasa bermuka Cerah ceria maka Rezekimu
itu akan terus menerus mengalir dan LANCAR segala macam KeAjaiban ILMU pun
mudah kau gapai serta dioberi kesempatan TUK mampu Tuk meraihnya
6. Bermusyawarahlah dengan keduanya dalam semua pekerjaanmu
dan mintalah Sebanyak banyaknya maaf kepada mereka itu maka Jikalau kau
terpaksa tidak cocok. INGAT! Jangan pernah kau Berlagak SOK Pintar Sok tau
apalagi sampai keminter Keblinger! meskipun gelarmu sudah berderet deret, Tapi
tanpa keduanya itu maka sesungguhnya engKau itu bukan apa apa dan bahkan engkau
itu Bukanlah Siapa2
7. Penuhi panggilan keduanya dengan cepat disertai wajah yang
penuh senyuman berkatalah Labbaik ‘ya abi’ ‘ya ummi’,
kemudian
jangan Menunda nunda sedikitpun Karena jikalau kau membuatnya
Gusar dan jengkel perasaannya, maka kau akan menderita
sendiri
8. Muliakan Tamu mereka n kerabat mereka ketika mereka
hidup
dan setelah mereka wafat. Tetaplah jalin Tali Silaturahmi
yang
Baik dengan Sahabatnya! bukan malah Orang tuamu kau
suruh
suruh Menghormati Teman temanmu dan para Sahabatmu!
jauhilah para Musuh Musuhnya! Jangan sekali sekali
Berlagak
tuk memanas manasinya seraya Mendekatinya Beramah tamah
bermesra mesra bermanja dengan Musuh Musuhnya menyakitkan
kelak kau akan tahu sendiri Akibat Pebuatanmu itu! yang tentu
akan menjauhkanmu dari Rahmat Allah dan bahkan akan Lebih
jauh hal itu semakin Menjerumuskanmu Hingga akhirnya engkau terpelanting kau
Terjerembab TERPURUKLAH kau Terdampar kau
hingga terperosok kau kelembah paling Curam di Jurang NERAKA,
9. Jangan pernah kau debat dan jangan salah-salahkan
mereka
Gunakanlah Adab TataKrama yang baik!
untuk dapat
menerangkan yang benar kepada mereka.
kedua orang tuamu itu! meskipun itukau Tahu itu tak Sesuai,
namun Berusaha carilah Celah terbaik
10. Jangan kau lawan mereka.
Dan jangan kau tinggikan
suaramu melebihi dari suara mereka.
Diamlah kalau mereka berbicara
dan. dengarkanlah sampai Selesai dan Jangan Pernah menyela setiap Topik Pembicaraan, itu Su'ul ADAB, sopan santunlah dan sangat Menyedihkan! Lebih baik Berkalang Tanah saja jikalau memang
kau Tak bisa Beradabun Sholihah! sungguh sangat Memalukan!!!
Beradablah kepada keduanya karena kau tak pernah tahu
Hikmah
apa dibalik itu! jangan engkau membentak
saudara-saudaramu
karena menghormati keduanya Terutama Saudaramu yg lebih TUA
usianya darimu yang kelak akan menjadi Pengganti keduanya
11. Sambutlah kedua orang tuamu kalau mereka datang dan
kecuplah kening keduanya. meskipun itu sepertinya tak Lazim
dan
engkau merasa malu dihadapan Teman Temanmu, padahal Kecupan
Allah dan Sambutan Allah nan Hangat RahmatNYA bagi siapapun yang penuh Kasih
Sayang serta kecintaan Terhadap kedua orang Tuanya, bahkan yang teristimewa dan
terutama adalah terhadap Sosok Seorang IBU
12. Bantulah ibumu di rumah setulusnya dan jangan terlambat
untuk membantu ayahmu.
jangan sampai dibalik? Ibumu kau Jadikan Pelayan dan
Ayahmu kau jadikan Kacung, kau perintah perintah dan kau suruh suruh sambil
Petantang Petenteng? dan kau hanya mendatanginya saja jikalau ada Keperluan
untuk Membantu dan Meladenimu? Sungguh CELAKA!
Jangan Harap pertolongan Allah
Jikalau kau itu tak sudi Menolongnya
13. Jangan kau pergi kalau keduanya tak mengijinkan walau
untuk
suatu urusan ataupun HAL yang penting. Jika terpaksa
mintalah
udzur kepada mereka. Dan juga jangan putus dalam menulis
surat
untuk mengirim Khabar kepada mereka berdua. Apalagi kalau
sampai membuat mereka Mencemaskanmu? karena segala Apapun Kekhawatirannya pasti
akan terjadi! kecemasannya akan menjelma secara Nyata! maka tenangkanlah
Hatinya
14. Jangan kamu masuk ke dalam kamar keduanya tanpa
seijin
keduanya, terlebih sewaktu Beliau Keduanya masuk waktu
tidur
Beristirahat. jangan Usik dan Ganggu keduanya dengan
kebisingan
jikalau Ketenanganmu tak ingin diusik usik dan diganggu
Siapapun!
15. Jangan mengambil makanan dulu sebelum mereka.
Muliakan
mereka di dalam makan dan minum. meskipun semenjak kecilmu keduanya itu hanya
makan sisa sisa makananmu TOK, Namun setelah dewasa, kau itu harus Tahu diri
& Tahu di Untung maka Ahsan lebih Afdholnya makanlah sisanya ambil
Barokahnya!
16. Jangan mendustai keduanya.
Jangan engkau cela bila
keduanya berbuat Hal yang tidak menyenangkanmu. bersikaplah JUJUR dan juga terbuka
dan Senangkanlah Hati keduanya jikalau kau ingin Hidupmu Bergelimang Kesenangan
Kesenangan secara lahir dan bathin penuh dengan kesenangan di Dunia maupun di
Akherat kelak nantinya!
17. Jangan kau lebih memuliakan istri dan anak-anakmu
melebihi
memuliakan mereka. Namun Mintalah keridlaan mereka dalam
segala sesuatunya. Karena ridla keduanya adalah juga keridlaan Allah Semata
mata dan kemurkaan keduanya pun adalah juga kemurkaan Allah.
18. Jangan engkau membangga-banggakan jabatanmu kepada
ayahmu, dan walau engkau itu Telah menyandang jabatan yang tinggi.
Dan
hati-hatilah kalau kau sampai mengingkari kebaikan keduanya atau menyakiti
mereka walau dengan sepatah kata.
karena kau tiada ARTi sama sekali kau itu
maka bukan siapa siapa
bukan Apa Apa tanpanya
19. Jangan Bakhil dalam memberi nafkah kepada kedua orang
tuamu Sehingga akibatnya mereka Menderita dan dengan sangat terpaksa harus
meminta minta mengadu kepadamu. apalagi kepada orang lain? Ini suatu aib
bagimu. Dan itu pun kelak akan engkau Lihat sendiri dan akan engkau alami
sendiri, Berulang pada anak-anakmu sendiri. Sebagaimana engkau bersikap, maka
kelak akan seperti itu juga maka engkau akan disikapi. Karena Allah itu memang
MAHA ADIL
20. Sering-seringlah kau mengunjungi dan memberi hadiah
kepada keduanya. Dan juga berterimakasihlah kepada mereka karena mereka telah
mengasuhmu dengan Sangat susah payah. Dan contohkanlah itu kepada anak-anakmu.
agar kelak mereka menjadi Penerusmu pula dan sebagai Anak Anak yg Berguna dan
Berbakti Terhadap Ayah Bundanya
21. Manusia yang paling berhak untuk engkau utamakan adalah
Ibumu kemudian Ibumu kemudian Ibumu kemudian barulah Ayahmu.
Dan makanya Jangan
pernah engkau Lupakan Itu! dan ketahuilah olehmu bahwasanya Selamanya Surga itu
Terletak Tepat di bawah telapak kaki Ibumu.
22. Hati-hati, jangan sampai engkau durhaka kepada mereka.
Dan
jangan membuat mereka marah, karena kelak engkau akan celaka
di dunia n di akhirat. n anak-anakmu kelak akan MENDURHAKAIMU
n kelak akan menyikapimu seperti sikapmu terhadap orang tuamu.
23. Bila engkau meminta sesuatu kepada mereka mintalah
dengan
cara lembut dan senantiasa berterimakasihlah kalau kau
diberi.
Dan mohon maaflah kalau tidak diberi, janganlah banyak
meminta
apalagi menuntut agar keduanya itupun maka tidak merasa
susah.
n kerepotan memenuhi segala Apa tuntutan dan Permintaanmu itu
24. Jika kamu mampu mencari rejeki di waktu pagi, kerjalah
dan
bantulah mereka diwaktu Petang Allah telah
memperhitungkannya!
tak akan mungkin kau diberi cobaan diluar batas
kemampuanmu
Sebagaimana tak kan kau beroleh Upah n keuntungan diluar
Kerja
dan jerih payahmu sendiri! walaupun banyak juga yang diberi
Upah
dan Rezeki berlebih dan selalu bisa mencari MUKA n Pamer
ROYAL
membelanjakan Hartanya untuk Hal Hal yg tak penting Penting
dan
menghambur hamburkannya pada siapa saja yg ada di sekitarnya
kayak Pahlawan kesiangan? Sungguh Ternista Kelakuannya cuma
biar dianggap Heroic n dermawan Full Royal bisa Foya foya
juga
Pesta pora, mabok sanjungan? itulah Kebodohan Paling TOLOL
dan
SUPER BAHLUL Akibat Thulul 'amalnya maka cuma sekedar
RIYA
membantu orang orang lain dan Hura Hura tapi kalau sedikit
saja
dia membantu kedua Orang tuanya maka merasa Keberatan
Kerepotan kesulitan sekali rasanya ribuan Alasan dikerahkan Tuk menolaknya dan
Parahnya seringkali membiarkannya Pulang dengan tangan hampa Bahkan enggan!
seakan akan tak ada Kewajiban Apapun padanya Lagi
25. dengan segala cara Berdalih dengan menyatakan
bahwasanya
sudah tak ada penghasilan Berlebih seperti dulu tak ada uang
Lagi
semua habis dan tak punya apa apa lagi? akhirnya habis
beneran
dan betul betul tak punya Apa Apa lagi sampai Kena batunya
dia
dan tahu rasa sendiri ibarat DOA Akibat dari ucapannya
sendiri
habis Harta Titipan Ludes? Aib mencoreng Moreng? Gaya Glamour
Terlanjur Hobby berboros boros sulit Mundur setapakpun
sehingga
Terbelit utang menumpuk? Ancaman Penjara? teman satu
persatu
mulai meninggalkannya dan memperkatakannya kemudian siaplah
Gigit Jari sendiri! MAMPUS! Syukur Syukur kalau masih WARAS
26. Sesungguhnya kedua orang tuamu memiliki hak atasmu. meski
istrimu juga. Namun, Berilah setiap yang berhak akan hak
haknya.,
sesuai ukuran serta takaran Porsi masing masing! Usahakanlah
untuk merukunkan keduanya bila berselisih. jangan berat
sebelah!!
dan jangan sampai mendahulukan Egoish, Selfish secara Pribadi
Apalagi secara Childish? Baby Character! mintanya
diPerhatikan?
tapi tak mau Memperhatikan? maunya diperdulikan TOK, bahkan
sama sekali tak mau Perduli! Polah Tingkahnya kian tak
BERADAB
jangankan yg diatasnya Bahkan Bumi yg diinjaknya pun
Melaknat!
26. Jika keduanya bertengkar dengan istrimu, jadilah orang
yang
bijaksana pahamkan istrimu bahwa engkau di pihaknya kalaulah
memang dia benar n engkau harus terpaksa agar keduanya
ridla..
Namun Jangan pernah Melawan Orang tuamu Terutama IBUMU
sehingga Kuwalat kau jadinya serba Runyam! apalagi sampai menantangnya dan cuma
demi menyenangkan istri maka mengorbankan Ibu kandung sendiri dijadikan TUMBAL
Keserakahan dan kesewenang wenangan? Ciloko Tenan!
27. Jika istri berselisih dengan orang tuamu dalam masalah
nikah
dan talak, maka berhukumlah dengan syariat karena
sebaik-baik
pembantu kalian. Yakni berdasarkan Aqidah yang benar sesuai
Syara'
28. Doa orang tua terkabul dalam perkara yg baik maupun
jelek INGAT dan WASPADAlah maka Berhati-hatilah terhadap doa
jelek
Meskipun engkau merasa BENAR Ataupun merasa LEBIH namun dalam
Hal ini engkau tak pernah Mungkin Tuk memenangkannya! kemurkaannya adalah
Kemurkaan Allah. maka engkau KALAH meskipun kau merasa tak bersalah? tetap tak
menggugurkan dan menghalangi segala DOA DOA kedua Orang tua terutama DOA
sang IBUNDA, Langsung Maqbul dan di ijabahi Gusti Allah! maka Nikmati saja
SIKSAAN serta Azab akibat kesombonganmu sendiri! Kena batunya yang merasa pintar keblinger! walaupun tanpa didoain jelekpun sudah Pasti
kuwalat karena PROBLEM SIKAPMU itu yang ugal ugalan urakan NORAK akibat
Pergaulanmu dengan para Ahli maksiyat maka Kecipratan Ketulah!
29. apalagi sudah Terlanjur Kufur Ni'mat dan bergumul dengan
Mereka Para kaum Kuffar serta para pengkhianat bangsa dan.. bahkan sudah
Terkena BRAINWASH akibat Kekeliruan Wahn, maka Tampillah kini SOSOK Kejam dan
Bengisnya para kaum
Manusia Berjiwa syaithoniyyah yang penuh kemunafikan
Kepalsuan dan KECULASAN dengan segala Waham kebesaran telah mulai Merayumu
dibalik Aneka intrik intrik kelicikan serta Tak Tik Siasat memperdaya mangsanya
sehingga Terseret ARUS KEDURHAKAAN yg amat penuh Gelap Gulitanya PEKAT hitam
kelam Mencekam sebagaimana Peradaban jahiliyyah Tak manusiawi lagi!
30. meskipun Lucu, sepenuh kelembutan dengan amat manis
halusnya kata kata rayuan dibalik Jiwa sabu'iyah alias Jiwa ANJING!
Na'udzubillaaaah tergodalah IMANmu akan Khayalan dan terjebak terjerat
terperangkap pula pada Kemaksiyatan! padahal Wong Tuwo kuwi Gusti Allah katon!
Wali katon, malah semakin ditentangnya! didustakannya dan lebih PERCAYA Makar
para Syaithon dan segala macam intrik intrik kelicikannya? lebih IMAN pada
KEPALSUAN si DURJANA para Iblis Terkutuk dan segala makar Pengkhianatan para
pengkhianat? itulah ciri ciri wong Bodho
sing Ngaku pinter? ElaElo? Sinting bin Kenthir rawaras waras!
Syukurr! sudah diweling berkali kali masih saja Mengandalkan AJI AJI Pengeyelan?
yasudahlah DIEM dan nikmati saja AZAB terpedih lahir bathin TERNODA TERNISTA
TERCELA akibat Plintar Plintiraan Nafsu keserakahanmu sendiri! dan engkau tak
akan pernah bisa berdalih dengan seribu Alasan Apapun bahkan engkau pun tak
pernah bisa berkelit bertele tele dengan segala macam ragam
cara nafsi fi nafsi! Sengsoyo Ngetarani leh ElaElo, KePicikan
DUNGU
kepandiran KeCompongan kebahlulan dan Ke SUPER GOBLOG an dan
ke SUPER TOLOLANMU.. cumak Akal Akalan Bulus TOK diandalkan/ sungguh Miris n
Menyedihkan!! Memprihatinkan segala dalil apapun juga dan Hukum manapun Juga akan
menyatakan bahwa engkau itu DURHAKA engkau TERKUTUK dan engkau TERLAKNAT,
Bertaubatlah itupun kalau masih ada kesempatan dan kedua Orang tuamu Terutama
IBUNDA masih sudi TUK memaafkanmu! Kalau tidak? Cobalah kau cari tahu sendiri
terserahlah semau maumu itu
31. Beradab terhadap manusia, karena siapa yang mencela
sesama manusia, kalau dia yang kau Cela tak bersalah maka kau juga akan
mendapat cela dari mereka. makanya itu ciri ciri Ahli Surga adalah kerendah
hatian dan Tak ada Kata Kata yang tak Berguna, yang mengandung Olok olok dan
Ucapan ucapan KOTOR, yang mengandung Cacat Cela Cemooh Sindiran Cibiran CACIAN
Makian Ejekan Gunjingan Ghibahan apalagi Fitnah TERKEJI,
sebagaimana.. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bahkan bersabda
“Termasuk dosa besar adalah Seseorang anak mencela kedua orang tuanya yaitu dia
mencela Ayah orang lain, maka orang itu balas mencela Ayahnya. dia mencela ibu
orang lain, maka orang itu Balas mencela ibunya” (HR.Bukhari dan Muslim)
32. Kunjungilah kedua orang tuamu ketika masih hidup.
Perbanyaklah kau Menemuinya baik diwaktu Sempit dan Lapang! Sesungguhnya itulah
SURGA bagi dirimu! justru Terletak di TELAPAK KAKI WANITA yang bernama IBU maka
dari itulah
Jangan Pernah engkau Sia Siakan keberadaannya! atau kau akan
menyesali Segala galanya setelah semuanya menjadi terlambat bagimu?
Bertaubatlah! Kesombonganmu itu Tiada Artinya sama sekali! Ketinggian hatimu
itu malah justru akan menghijabmu dari pintu Gerbang SURGAmu, bahkan Percuma
saja segala Amalan serta pengorbananmu Terhadap siapapun sesamamu yang mana telah kau Perjuangkan secara mati matian dilawani utang utang
RonaRene sekedar menciptakan Image dan mempertahankan gengsi serta Prestige TOK
Hanya tuk mengejar Ambisimu yang serba PAMRIH semata itu sia sia belaka
Sudahilah KETOLOLAN dan KEBODOHANMu jangan semakin Diperparah semakin
Terlarut hanyut terbawa ARUS kehidupan Dunia FANA yang serba
Menipu ini Hanya seberkas bayangan nan Penuh fataMorgana serba semu dan NISBI
Belaka! Ayo bergegaslah!! singsingkan Lengan dan Raih Telapak kaki Ibumu, Mohon
Ampunlah! Senantiasa Mohon keridhoannya! engkau bisa engkau mampu Berkunjung
dan berziarah keUjung Dunia manapun Namun.. ternyata hanya Tuk mengunjungi
seorang IBUNDA yang TUA RENTA itu kenapakah Engkau sama sekali tak Mampu dan
kau bahkan Tak Mau? dimana OTAKMU? dimana hati NURANI? dimana Kesadaranmu? Sampai hati kau berbuat begitu! Astaghfirullaaaaahh
33. Sudahi Saja Kegilaanmu terhadap Sanjungan dan Pujian!
Bertaubatlah dan Gapai Rewards Termudah Meraih Keridhoan Sampai diAmbang pintu
SURGA sangat MURAH sekali Ticket menuju Surgamu itu Bahkan Gratis tis tis tis
maka Kunjungilah IBUMU, mulailah Birru Walidain Mulailah berbaik baiklah
dan berdoa tuk mereka dengan mengucap : “Wahai Rabbku,
ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Wahai Rabbku, rahmatilah keduanya
sebagaimana mereka telah merahmatiku dan telah mendidikku di waktu kecil” dan
ku berharap dengan tulisan ini agar menjadi : Pengajaran bagi yang belum
mengerti hak-hak dari kedua orang tua Terhadap Anaknya. Peringatan bagi yang
lupa tentang salah satu pintu dari pintu-pintu menuju Surga yang hampir
tertutup. Bantuan bagi yang meremehkannya. sekaligus Ancaman bagi yang DURHAKA
karena Jelas jelas siapapun orang durhaka yang hampir terjerumus ke jurang
neraka. maka sungguh Aku berlindung kepada Allah dari MENDURHAKAI kepada orang
tua.
Dan aku berharap kepada-Mu, Yaa Allah, Tolonglah aku agar Sudi
Apalah Kiranya mengampuni kedua orang tuaku dan merahmati mereka sebagaimana
keduanya mendidikku dan merahmatiku semenjak Aku di waktu kecilku. Dan agar
Engkau memberikan balasan yang baik kepada kedua orang tuaku seperti apa yang
Engkau berikan kepada kedua orang tua karena anak anaknya.Dan agar Engkau mengampuni kesalahan-kesalahan,
kekeliruan-kekeliruan, kelancangan, dan kekuranganku. ”Maha Suci Engkau, Ya
Allah dan segala Puja dan pujian untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada illah
yang berhak untuk disembah kecuali Engkau. Yaa Allah.. maka Aku mohon ampun
kepada-Mu dan aku Sungguh Sungguh ingin bertaubat kepada-Mu dengan Taubatan
Nasuha.
Semoga Anak Anaku yang lain lainnya dan cucu cucuku kelak dan
cicit cicit dan Seluruh Anak Keturunanku tiadak ada Seorangpun yang menjadi
DURHAKA terhadap orang Tua dan tak ada Satupun yg kelak kan menjadi AHLI
NERAKA” Astaghfirullahal Adhiem..
Yaa Allah Minta Ampun Aku dari segala Dosa Dosaku,
Dosa Lahir.. dan Dosa Bathin.. Minta Ampun.. Aku!
Astaghfirullahal Adhiem.. Aamiin Yaa Allah Amiin
Yaa Allah Aamiin Yaa Allah Yaa Mujibas Sa'iliinn,