Selasa, 03 Desember 2013

Saatnya Kita merawat Ibu atau Orang tua.


Dahulu engkau merawat kami wahai ibu wahai ayah ..Kini saatnya kami yang merawatmu..:’


Ingatlah: 

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” 

(Adabul Mufrod no. 2, shahih)


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” 
(HR. Muslim no. 2551).

Beberapa faedah dari hadits ini:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan jelek bagi orang yang durhaka pada orang tua. Yang dimaksud “roghima anfuh” adalah hidungnya ditempeli debu. 
Dan maksud perkataan seperti ini adalah doa kejelekan yaitu doa 
kehinaan dan kefakiran.

Berbakti pada orang tua adalah menaati dan mendahulukan perintahnya, berakhlaq yang mulia di hadapannya, menjalin hubungan dengan koleganya dan selalu mendoakannya. 
Jadi, jangan dipahami bahwa namanya berbakti pada keduanya hanyalah menuruti apa yang mereka cita-citakan. 
Namun beraklaq yang mulia dan tutur kata yang baik juga merupakan 
kebaktian pada keduanya.

Berbakti pada orang tua merupakan suatu kewajiban baik di kala 
mereka berada di usia senja atau pun di usia muda.
Hadits ini dikhusukan berbakti pada mereka ketika usia senja (tua). 

Hal ini menunjukkan sangat ditekankannya berbakti ketika itu karena berbakti kepada keduanya ketika mereka berada pada usia senja terasa berat dan sulit.
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. 

Sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits lainnya, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.”

Beliau lalu bersabda,”(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” 

Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. 
(Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), 
“Dan juga ucapan (sumpah) palsu.” 

Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau diam.” 
(HR. Bukhari dan Muslim).

Durhaka pada orang tua menyebabkan seseorang menjauh dari rahmat Allah dan berhak mendapat siksa neraka. 
Contoh durhaka pada keduanya adalah enggan menaati perintahnya, berkata kasar pada keduanya, berakhlaq yang jelek pada keduanya dan 
sering membuat mereka merasa sedih.

Tidak boleh menaati kedua orang tua dalam rangka berbuat maksiat pada Allah. Menaati mereka hanyalah dalam kebaikan saja dan bukan dalam kemungkaran.
Berbakti pada orang tua adalah jalan menuju surga. 

Ibu maafkanlah kesalahan kami , maafkanlah kami yang telah pernah dan selalu membantahmu, yang selalu menghardikmu, yang telah menelantarkanmu,  kini kami sadar dan begitu menyesal setelah engkau tiada kini kami hanya bisa berkirim do,a semoga jasa dan pengorbananmu menjadi perantaran engkau untuk masuk surganya allah  Amiin..

Mari kita Rawat ibu atau Orang tua kita senangi mereka agar kita dapat berkahnya...