Minggu, 24 November 2013

Riwayat Imam Al-Ghazali


NASIHAT –NASIHAT PENCERAH HATI IMAM AL-GHAZALI

Mengenai inti sari tassawuf, penulisan karya yang di dorong rasa gelisah dari seorang murid beliau karena ingin mengetahui dari sekian ilmu yang telah ia pelajari mana yang lebih bermanfaat untuk dirinya dalam mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat dan mana yang yang tidak bermanfaat sehinga dapat dihindari.

Berikut beberapa petikan nasihat Imam Al-Ghazali kepada sang murid :

Anakku, tercinta,
Nasihat itu mudah, yang sulit adalh menerimanya, bagi orang yang mengikuti desakan nafsunya, nasihat akan terasa pahit, ia cenderung hal – hal yang dilarang agama apalagi bagi kaum muda yang menyia-nyiakan waktu untuk mencari kebesaran diri dan keagungan duniawi, mereka mengira tanpa tindakan nyata, ilmu pengetahuan akan mampu membawanya pada kebahagiaan dan keselamatan. Mereka tidak sadar bahwa ilmu pengetahuan yang telah d amanatkan kepadanya harus harus di amalkan, bila tidak ilmu itu hanya akan memperberat siksa yang ditimpakan kepadnya.

Anakku tercinta,

Selagi kamu tidak beramal, selama itu pula tidak akan memperoleh  pahala. Dalamsebuah riwayat diceritakan ada seorang laki-laki dari Bani Israil yang telah melakukan ibadah selama 70 tahun, lalu ALLAH mengutus seorang malaikat untuk mengabarkan bahwa kesungguhannya berubadah tidak ada kaitannya dengan imbalan masuk surge, orang itu lalu berkata,”kami diciptakan ALLAH untuk beribadah kepada-NYA, karena itu dalam beribadah kami tidaksepantasnya mengharapkan sesuati.” Sang malaikat kembali kepada ALLAH seraya berkata, “ ya Rabbi, Engkau tentu tahu apa yang dikatan hambamu itu.” ALLAH berfirman, “ Wahai malaikat, apabila ia tidak berpalingdan beribadah kepada-Ku, maka dengan sifat kemurahan-Ku Aku pun tidak akan berpaling darinya, maka saksikanlah, Wahai malaikat-Ku sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa-dosanya.

Anakku tercinta.

Hiduplah sesukamu, tetapi ingat kelak kamu akan mati, Cintailah siapa saja yang kau suka, tetapi ingat, kamu akan berpisah darinya, berbuatlah sesukamu tetapi ingat, kamu akan memperolaeh balasan yang setimpal dengan perbuatanmu itu.

Anakku tercinta.

Jika kau merasa cukup memiiki ilmu pengetahuan, tanpa perlu mengamalkannya, akan sia-sialah seruan ALLAh swt, yang menyuruhmu berdoa dan bersistighfar. Para sahabat mennyebut nama Abdullah bin Umar sebagai  orang yang dekat dengan Rasulullah Saw, Rasul menyambut ucapan sahabatnya itu dan mengatakan, “ya benar, orang yang paling baik ialah Abdullah bin Umar, ia melakukan Shalat malam secara kontinyu.”
Pada suatu hari , Rasulullah Saw berkata kepada salah seorang sahabatnya, “Hai  Fullan, janganlah kamu memperbanyak tidur di malam hari, sebab itu akan membuatmu miskin di hari kiamat nanti”.

Anakku

Luqman Al-Hakim pernah berwasiat kepada anaknya,”Nak, janganlah ayam jantan lebih pandai daripada kamu, ia berkokok di waktu subuh, sedangkan kamu saat itu masih tertidur.

Anakku

Lidah yang berucap dan hati tertutup oleh kelalaian dan nafsu yang rendah merupakan tanda – tanda kemalangan yang besar. Jika nafsu tidak kamu taklukkan dengan kesungguhan, hatimu tidak akan tersinari oleh makrifat kepada ALLAH.

Anakku tercinta.
Puncak ilmu pengetahuan ialah apabila kamu mengetahui sedalam-dalamnya makna taat dan ibadah.Ketahuilah, Anakku, taat dan ibadah ialah tunduk kepada ALLAH, melaksanakan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-nya, dalam perkataan dan perbuatan.