- Pastor Isaaq Tiles seorang agamawan kelahiran Bordeauz (1810-1897) menulis dalam bukunya Haqoiqut Tarikh, antara lain: "Kalau kita mau meneliti dengan seksama karya-karya Muhammad dan kenabiannya, kita tidak akan menemukan sesuatu pun yang mencela atau mengancam Nasrani, bahkan kita akan melihat garis pemisah antara kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Islam datang menciptakan kebahagiaan dan peradaban. Muhammad sama halnya dengan Musa membolehkan poligami dan perbudakan, walau perbudakan itu sendiri tidak diajarkan dalam akidah Islam. Muhammad membolehkan pebudakan karena dalam keadaan darurat. Sedangkan poligami, Musa malah tidak mengharamkan dalam Tauratnya, dan Dawud juga tidak mengharamkan dalam Zaburnya. Kami wajib memahami bahwa akhlak Islam lebih luhur dari akhlak Nasrani."
- Monsier Deitet Vannan (1823-1879), adalah seorang orientalis Perancis yang pada tahun 1875 mengembara ke Timur. Dalam karyanya Asyi’ah Khoshoh bin Nuril Islam menulis, antara lain: "Sesungguhnya Al- Qur’an yang dibawa Muhammad itu telah mencatat adanya Kitab-kitab Suci yang lain, dan ia merupakan satu-satunya Kitab yang menyeru orang untuk bersikap lemah-lembut dan baik hati. Telah mengadu kepada Rosulullah Muhammad, salah seorang dari Bani Salim bin Auf yang bernama Al-Husein: "Ya Rosulullah, saya mempunyai orang-tua yang masih beragama Masehi dan keduanya enggan masuk agama Allah. Saya akan bermaksud memaksa keduanya." Rosulullah Muhammad menjawab, "Tidak ada paksaan dalam menganut agama, seperti yang tercantum dalam surat 109/Al- Kafirun ayat 6: "Bngi kamu agamamu, dan bagiku agamaku." juga tercantum dalam surat 29/ Al-Ankabut ayat 46: “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang lebih baik."
- Lev Nikolaevich Tolstoy adalah seorang filosof dan sastrawan besar Rusia menulis dalam bukunya, Siapakah Muhammad, antara lain: "Tahun pertama gerakan dakwahnya membawa Muhammad untuk menghadapi berbagai tantangan sebagaimana keadaan Nabi yang diutus sebelumnya yang mengajak umatnya kepada kebenaran. Tetapi tantangan-tantangan ini tidak mematahkan semangatnya. Bahkan Muhammad terus berdakwah, padahal ketika itu ia belum menyatakan bahwa dirinya sebagai Nabi yang satu. Tetapi datang sebagai penyempurna risalah-risalah sebelumnya dan mengajak kaumnya pada keyakinan seperti Nabi-Nabi sebelumnya."
- Edward Adams seorang orientalis dari Amerika dalam salah satu karyanya, menyatakan antara lain: "Negara Arab dulu, sebelum kenabian Muhammad, adalah negara yang tenggelam dalam kerusakan moral. Sulit bagi kita mencirikan kekacauan yang terjadi di setiap tempat. Kerusakan besar yang menyengsarakan rakyat pada masa itu dan kejahatan pada anak-anak (anak perempuan yang lahir dikubur hidup-hidup karena takut membawa petaka), pengorbanan manusia yang dilakukan atas nama agama, perang yang berkelanjutan antar suku, serta penduduk negeri yang selalu hidup kekurangan, serta tidak adanya tatanan hukum yang kuat. Semua itu mengakibatkan penghambaan dan perbudakan di antara manusia, bertambahnya kejahatan, pelecehan seksual dan kehormatan di antara manusia.
Ketika itulah datang Muhammad saw. sebagai juru penerang risalah yang Maha Esa dan Maha Perkasa bagi seluruh alam yang di tangannya membawa petunjuk dan pembeda, yakni Al-1 Qur’an, dan di tangan kirinya membawa cahaya. Sesungguhnya, semua ini untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Tuhan Yang Mahamulia. - Albornos Catian adalah seorang orientalis berkebangsaan Itali. Ia menulis tentang Muhammad dalam bukunya, Adyannul Arab antara lain: "Sesungguhnya keistimewaan Muhammad terletak pada kemampuannya yang menakjubkan sebagai seorang politikus yang bijak-bestari, lebih dari sekadar Nabi yang mendapat wahyu. Kiranya tidak seorang pun yang mengenali Muhammad, akan menjatuhkan kehormatannya, dan siapa yang melakukannya maka ia telah berbuat aniaya terhadap dirinya dan juga terhadap Muhammad.
Media sosial islami Berita,Artikel,Streaming Audio dan visual,Sholawat,Nasyeed dan pengetahuan tentang islam yang bersumber dari situs Ulama ahlull sunah wal jama'ah
Kamis, 20 Juni 2013
Kekaguman Cendekiawan Dunia Kepada Nabi SAW
Keagungan pribadi Muhammad dan kebenaran ajarannya tidak hanya diakui oleh umat Islam, melainkan juga oleh kaum cendekiawan Barat baik dari kalangan Nasrani maupun Yahudi.